Sehari sebelumnya ada kejadian menarik yang mendatangkan
banyak hikmah bagiku dan mungkin bagi sahabat-sahabatku di Lingkar Al-Banna.
Yaitu saat aku kehilangan dompetku kawan, ya, satu hari sebelum pendakian itu
aku kehilangan dompetku yang berisi E-KTP, dan ATM, itu pun baru aku sadari
saat aku ingin menarik uang di ATM untuk keperluan pendakianku nanti. Namun apa
daya, beberapa ku cari ia tak kutemukan. Aku panic setengah mati dan mencoba
menelaah kembali kapan terakhir aku menggunakannya. Mundur,,mundur,,dan mundur…
“Aaaahhh Roti bakar edi..” pikirku saat
itu berhasil mendapatkan
kesimpulan akhir bahwa ada kemungkinan kalau dompetku tertinggal di salah satu restoran Roti di daera Bintaro, beberapa hari yang lalu. Saat kami merencanakan dan mengecek kebutuhan pendakian kami satu persatu. Malam itu juga adalah peresmian dari kelompok Halaqoh kami “Lingkar Al-Banna”.
kesimpulan akhir bahwa ada kemungkinan kalau dompetku tertinggal di salah satu restoran Roti di daera Bintaro, beberapa hari yang lalu. Saat kami merencanakan dan mengecek kebutuhan pendakian kami satu persatu. Malam itu juga adalah peresmian dari kelompok Halaqoh kami “Lingkar Al-Banna”.
Hikmah pertama, jangan terlalu PeDe dan jangan menyepelekan
hal kecil, ya kawan, kau tau kenapa? Karena sesaat sebelum kami hengkang dari
tempat makan itu, aku mengingatkan pada temanku Ridho juga yang lainnya , untuk
mengecek kembali barang bawaan kami, “Coba cek, Chargeran, Tas, dompet, jangan ada yang ketinggal” tegasku malam itu,
aku sendiripun MERASA, sudah siap tak kurang satu apapun, tak ada yang
tertinggal. Maka kami berkemas dan berangkat untuk pulang karna waktu
telah menunjukan tengah malam. Beberapa setelah itu barulah ku sadari
bahwa Dompetku hilang, dank u pikir ia tertinggal disana, atau mungkin terjatuh
disana, aku tak tau, maka kucoba untuk meminta bantuan salah satu sahabatku
unuk menegecek tempat makan itu untuk memastikan apakah dompetku memang
tertinggal disana atau tidak, ,
namun Aku belum yakin maka untuk
berjaga-jaga terhadap uang yang berada dalam ATM , ku hubungi saja Call center
Bank yang tertera dalam ATM itu, dan langsung ku memminta agar ATM tersebut
diblokir, dan Alhamdulillah setelah menyebutkan data diri serta verifikasi
jumlah saldo, akhirnya ATMku berhasil di blokir hari itu juga. Hatiku sedikit
tenang namun masih terasa lemas, karna kehilangan KTP berarti aku tak akan bisa
mendaki karena KTP tersebut akan dibutuhkan nanti pada saat keberangkatan kami,
aku tertunduk, pasrah, bahkan ku katakana pada mereka permintaan maaf ku karna
mungkin aku tak akan bisa ikut pendakian itu bersama mereka. Semua mendoakanku
akagar aku bisa bersabar, dan mungkin bisa bergabung dilain waktu, aku
menerimanya dengan lapang, mungkin memang Allah belum mengizinkanku. Aku lemas,
tubuhku terkulai. Inilah Hikmah yang kedua, Jangan Panik,jangan terburu-buru
mengambil keputusan, karena tak lama, pesan baru masuk dari temanku Tio,
“Tuuinnngg…” rupanya ia mengirimkan sebuah gambar, gambar yang sebenarnya aku
kenali dengan sebuah tambahan tulisan disana “Siapa cepat dia dapat, yang
berminat hubungi ane langsung,,,” ucapnya “Nahh itu ada…” ucapku spontan
padanya, “Alhamdulillah ya Allah..” ucapku dalam hati, raut wajhku yang tadi
sedikit lesu kini semangat kembali. “Makasih akh Tio…” ucapku padanya yang lain
mengikuti “Alhamdulillah masih rezeki ka Rohman..” ujar Reza. Senyumku merekah,
tak henti-hentinya ku bersyukur, disinilah Hikmah yang ketiga, Yakin pada Allah
bahwa apa yang ditakdirkan, jodoh, rezeki, dan maut telah ia tentukan, jika
bukan atas seizing Allah munkin Dompet
itu tidak kembali kepadaku dan aku tak bisa ikut dalam pendakian pertama kami.
0 komentar:
Posting Komentar