Senin, 16 Maret 2015

Kampus STAN : Pelataran

Kadang, jika Ku tengok Kebelakang, selalu kuperingatkan pada diriku sendiri, bahwa itu sudah lama terjadi dan tak akan pernah terulang, Namun setiap kali aku melewati tempat itu, rasa-rasanya ingin ku temukan mesin waktu, Masuk didalamnya, memutar dan menekan tombol-tombol unik yang penuh keajaiban, dan sejurus kemudian Wuuussshhhhhh.. terlemparlah aku kembali kemasa dimana aku dulu duduk di situ Bersamanya. Pelataran itu kini tak seperti Dulu, Ia nampak begitu Kokoh dengan beberapa Kramik Marmer sebagai alasnya. Nasibnya pun kini lebih baik, karna tak seperti Dulu kini ia selalu Di Lap dan di pel bersih oleh para Penjaga Gedung yang saban hari tak pernah letih membersihkannya hingga mengkilap, luar biasa sekali.


Namun bagiku, ia tetap saja seperti dulu, ia tetap disitu, mengahadirkan bayang-bayang yang sampai saat ini jujur saja belum mampu aku lupakan, saat ia sedikit menyanyikan lagu "You Are Not Alone" karya King of Pop, sambil memegangi sapu tangan ungu miliknya, ahh,,, maka jadilah ku lewati Pelataran itu secara perlahan, tak mau rasanya aku berlalu darinya.

Dan kini, saat semua akan berakhir, dalam sisa-sisa masa perkuliahanku di Semester 7 Aku terpana, karna Minggu lalu, saat aku kembali melewati tempat itu, aku kembali teringat olehnya aku teringat saat aku duduk di tempat itu, bercengkrama, dan bernyanyi bersama, aku terpana akan Senyum yang sampai saat ini belum mampu aku lupakan, segalanya, dan sampai hari ini pun aku masih mengingatnya, Astaga. Dari segala Cobaan yang telah aku alami, mulai dari kerasnya hidup diibu kota jakarta, Mencari uang saat masa SD, Mencari butir-butir paku untuk bertahan hidup, telah mampu aku lewati. Tapi untuk yang satu ini, aku belum bisa melewatinya. Mungkin nanti, jika masanya aku tak menjumpainya lagi, aku tak lewat dihadapannya lagi aku bisa dengan perlahan melupakan bayangan itu, bayangan yang selama bertahun-tahun, menyemangatiku saat aku Kuliah, saat aku menghadapi Ujian Akhir semesterku, Saat aku bertahan melewati mata kuliah Akuntansi Pemerintahan kala itu, saat aku sedang dirundung masalah, aku tak punya pilihan lain selain tersenyum, berusaha kuat seperti katanya dulu “Kamu harus kuat..” dan senyum itu ada karena bayangan itu. Aahh.. esok hari, entah kapan, mungkin aku tak akan berjumpa dengannya lagi, Pelataran yang penuh dengan kenangan itu, dan jika sudah begitu, bayang-bayang itu akan terkikis,, hilang secara perlahan, dari mataku, dari ingatanku, aku tak tau.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;