Senin, 27 April 2015 0 komentar

Berburu Sepat

        Usia ku yang baru berusia 10 tahun membuatku dan beberapa kakak-kakakku yang usianya tidak jauh berbeda denganku memiliki rencana-rencana konyol apalagi saat hari libur, hari minggu.... salah satunya ketika Hujan.... Tetasan air dari langit itu membuatku sumringah seketika... sudah terbayang dibenakku, Serokan, ember, saringan, ikan yang banyak, dan baju yang basah dan kotor ... dan semakin aku membayangkan itu semua hujan terasa semakin besar.. begitupun senyumku, semakin merekah... kakakku pun tau akan sinyal yang diberikan oleh tetesan air itu seakan berkata " Bersiaplah... Kita akan nyari ikan"... Begitupun orang tua kami, tak pernah melarang kami untuk mencari ikan di sisa-sisa galangan airyang masih berhubungan dengan sawah dibelakang rumah kami.. 

0 komentar

Pahlawanku

          Buku bayaranku yang kosong membuat aku sering dipanggil ke ruang TU (Tata Usaha)... dan disana aku mulai Diinterogasi.. dipermalukan.. diancam.. atau apalah namanya.. " Kapan kamu mau bayar dan melunasi tunggakan sekolah" aku diam saja.. "kalau sampai besok kamu belum bisa melunasinya kamu gak boleh ikut ujian sekolah" Duh kwan.. aku tak punya uang, begitupun kedua orang tuaku.., meskipun waktu itu bayaran sekolah hanya sebesar "Rp. 7.500. " kawan.. murah ya.. itu menurutmu,, tapi tidak buat ku.. lihat saja buku bayaranku itu.. kosong.. tak ada tanda kalau aku sudah bayar iuran sekolah.. sedih sekali.. sedangkan beberapa hari lagi aku sudah ujian sekolah, setelah itu ngambil rapor tapi, kalau aku belum melunasi iuran itu, jangankan untuk menerima nilaiku selama 6 bulan, ikut ujianpun aku tak bisa kawan... sedih.. aku tertunduk saat kembali memasuki ruang kelasku.. 

Minggu, 26 April 2015 0 komentar

ULAT BULU : Bagian 1

Aku masih sedih ketika harus kehilangan uang 5000 rupiah ku siang itu... tak tau kemana,, terakhir ku ingat uang itu masih ada disakuku,, namun sesaat ketika aku ingin membelanjakannya, uang itu begitu saja menghilang,, uang 5000 itu kawan dulu sangat berarti buatku, saat harga bahan pokok belum melambung tinggi, aku masih bisa membeli sebuah roti, dengan beberapa permen, coklat ayam jago , es cream mangkok, ditambah dengan jajanan yang lainnya,, atau mungkin besok uang itu bisa aku belikan sebungkus nasi uduk untuk sarapan, dan sisanya bisa ku berikan pada Bu Imah untuk ditabungkan.. uang itu juga adalah uang yang diberikan oleh kakaku yang baik itu, kakak nomor satuku,, namanya Bun Yanah kawan.. hari itu, iya pulang kerumah ,
0 komentar

Pramuka :Bagian 1

      "buaaakkkk..." kepalanku mengenainya,, tepat dipipinya.. tersungkur, iya mau jatuh, tapi beberapa sahabatnya memeganginya, membantunya bangkit.. "mau lagi... hah..!!!" aku masih emosi kawan... beberapa sahabatku pun juga ikut memegangiku kawan, bukan untuk membangkitkan aku,, tapi untuk meleraiku.. "udah man, udah,, jangan berantem lagi.." ... nafasku masih membara kawan, ingin sekali aku layangkan lagi pukulanku ini kearahnya.,, tapi lihatlah mereka kawan, sahabat yang meleraiku itu,,, seakan-akan sudah memaafkannya.. "Tarik kata-kata lu yang tadi,,!!! atau lu akan nyesel..!!" ucapku lantang...

 
;