Senin, 12 Januari 2015

Pulang


Minggu 21 Desember 2014, aku dalam perjalanan pulang, dari Gunung Bunder-Bogor, menuju tempat Tinggalku Tangerang, melintasi perbukitan yang berliku, derasnya hujan yang turun tanpa Kompromi membuatku Ngeri, cucuran air seketika meluap hingga kejalan cukup deras, entah datang dari mana, padahal sepengetahuanku terdapat galangan air (selokan) yang cukup besar dipinggir jalan yang kami lalui. Namun entah mengapa tumpahan air itu serasa bagaikan arus Tsunami yang tak terbendung. Kuyakini diriku, dan bertanya pada sang Sopir bahwa kita akan baik-baik saja “Bannya masih bagus kan pak?? Remnya pakem kan??” tanyaku padanya “Insya Allah, kita berdoa saja semoga gak kenapa-kenapa..” jawaban yang sebenarnya sedikit menghawatirkanku karna jalan itu jujur saja kawan, berliku-liku, terjal dan licin, apalagi
jika ku lihat jendela mobil yang terus berembun, membuat pandangan mata kami terbatas dibuatny. Hingga sesekali ku seka kaca itu dengan slayer yang sejak kemarin hinggap di bagian leherku. “Disini mah hujan dek.. tapi nanti liat deh dibawah,, kering..” ucapnya.. aku tak percaya,” kalau diatas saja bisa sederas ini, bagaimana dengan yang dibawah? Mungkin sudah banjir” pikirku dalam hati, namun aku mengangguk saja karna pengalaman yang ia miliki tentu lebih banyak daripada aku yang baru pertama kali melintasi jalan ini. “Sudah sering pak lewat sini..? “ tanyaku sedikit berbincang dengannya, “Sering.. seminggu ini sudah tiga kali lewat sini..” tegasnya. “Oohh sama pak Tabah atau sendiri pak??” tanyaku lagi “Ya tergantung, kalau diajak pa Tabah ya saya ikut, Cuma kalau sendiri juga pernah..” jawabnya. Mobil yang ia kendarai mantap melaju, tangannya ihai memainkan Setir yang belum pernah ku pegang sebelumnya. Jalanan licin dan berarus itu dirasa bukan masalah baginya, pun dengan terjalnya turunan dan tanjakan yang kami lalui, wuuussshhhhh,, habis lewat dilahapnya.

“Kira-kira perjalanan berapa lama pak?” Tanyaku lagi, ya kalo gak macet mungkin dua jam mas” ucapnya “Dua jam? Gak salah?” pikirku dalam hati, heran, jika sebelumnya kammi berangkat membutuhkan waktu lima jam untuk sampai ke tujuan, kini saat kami pulang bisa di tempuh hanya dengan waktu dua jam “Yang bener Pak?” tayaku antusias.. “Iya bener mas, Insya Allah, turun di Bintaro kan?” Ucap pak Andi yang menjadi Sopir Tronton saat kepulangan kami, “Alhamdulillah kalau begitu..” ucapku sedikit ,erasa senang.. tak lama hujan reda, dan benar saja kata Pak Andi “Dibawah kering Kerontang..” bagaikan bumi dan langit perbedaannya, benar-benar kering kawan, entahlah, ku kira pengalaman mengajarinya segalanya, maka selebihnya kunikmati saja pemandangan yg hadir di sekitarku, beruntung aku duduk didepan bersamanya, Pepohonan hijau, Perbukitan, sawah, sungai, ahh semuanya kini tempat kuberada terpandang, cerah, penatnya matahari terasa. Rasa lelah yang sedari tadi membebaniku hilang.. hilang dibuatnya.. sekali lagi aku takjub akan kepercayaan pak Andi. Dan ingin ku uji sekali lagi pengalamannya, maka kupastikan bahwa keberangkatanku pulang tadi dimulai kurang lebih setengah lima, akan ku pegang sebagai patokannya ketika aku sampai nanti.

Selepas Maghrib aku terbangun, paras mukaku sangat jelas terlihat kelelahan. Piki??” sambil sedikit menguap “Bintaro Mas, “ ucapnya singkat “Cepat selkali, pikirku, sementara lampu yang sama ketika dulu aku pergi mengantarkan barang terus saja menyilaukanku, berkedap kedip, merah, sebentar- sebentar kuning. Pun dengan beberapa gedung yang mampu ku lihat, ada yang menyala, ada pula yang gelap gulita. “Maaf pak saya tadi tidur..” ucapku sambil membenarkan posisi dudukku, “Iya mas gak apa-apa, maklum lah orang berpergian pasti cape, “ ucapnya. Aku masihtak percaya, betapa cepatnya Perjalanan Pulang kami , “Kenapa mas?? Cepet ya??” Tanya pa Andi “Iya pak, kok bisa cepet ya?? Pas kemarin kita berangkat hampir lima jam pak..” tanyaku balik.. “Lho kok bisa?? Mungkin gak tau jalannya..” “Ooohhhh,..” aku takjub, sekali lagi pengalaman mengajariku segalanya, perhitungan pa Andi kali ini lagi-lagi tepat, Perjalanan pulangku kali ini tak melelahkan seperti perjalanan-perjalanan sebelumnya.. yaa,, hingga akhirnya.. aku tiba dirumah, langsung membersihkan diri, dan menunaikan kewajibanku.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;