Rabu, 19 November 2014 0 komentar

Bandrek


Tuntutan sebagai anak yang sudah lulus tamatan SMA dan setingkatnya, kalau tidak melanjutkan kuliah, ya harus bekerja, meneruskan perjuangan keluarga, belajar mencari, mengais, rizky dari-Nya yang maha pemurah. Bersyukur atas karunia-Nya segala sesuatunya bsa ku lalui dan ku dapatkan dengan mudah, seperti kisahku terdahulu kawan, saat aku terpaksa harus berhenti sebagai penjual minuman di salah satu gang ternama dekat rumahku, tak lama setelah itu aku masih diberikan kesempatan oleh Allah untuk bekerja menjadi penjual ayam dan ikan bakar. Dan seperti yang kalian ketahui juga kawan, hari-hariku tak sekalipun ku lewatkan dengan berleha-leha, semangat menjalankan amanah dalam pekerjaanku. Setiap pagi ku kayuh sepeda bututku menuju komplek perumahan Safari yang juga tak jauh letaknya, untuk mengambil ayam, ikan, yang sudah diramu, lengkap dengan lalaban dan sample yang dibuat oleh Pembantu Boss ku.
Sabtu, 15 November 2014 0 komentar

Kebakaran : Bagian 2


Lihatlah ia, kini hanya mampu duduk dalam bantuan kursi roda reotnya. Wajah dan kulit yang mulai mengkriput menghiasi dirinya. Rambut yang beruban, gigi yang sudah tak lagi sempurna. Direpotkan oleh anak cucu yang sampai saat ini blum bisa mandiri dan masih suka berpangku tangan padanya. Suaminya telah pergi mendahuluinya bbrapa tahun silam, dan kini sejak kejadian ia terjatuh dikamar mandi kedua kakinya tak bisa berfungsi dengan baik. Hari-harinya banyak ia habiskan di kursi roda itu. Miris aku melihatnya. Dialah bu haji Hamidah, wanita tua yang membangunkan kami tengah malam saat tragedi kebakaran beberapa tahun yang lalu. Entah kalau saja malam itu ia tak datang kerumahku aku tak tau nasibku sekarang. Mungkin aku tak bisa menikmati alunan musik di telingaku sambil menunggu kereta tujuanku sampai di stasiun pasar senin seperti sekarang. Atau tak
Kamis, 13 November 2014 0 komentar

Ayah


Masih terbayang olehku ketika dengan Lembutnya Engkau meraih tanganku saat pelajaran menggambar, membantuku dan mengajariku, bagaimana cara memegang Pensil dengan benar, sehingga mampu ku gambarkan kecil namun jelas kupandang beberapa ekor ikan yang sedang berenang dilautan dalam lembar kertas buku gambarku. Atau juga pernah kau lukiskan sebuah Gunung untukku, lengkap dengan sungai yang mengalir didekatnya, hijaunya pepadian, jalan raya yang penuh dengan mobil-mobil itu.. Kau pandangiku dari luar jendela kelasku dengan tersenyum bangga, seakan berkata pada yang lain "itu anak saya", mengawasiku, berdiri menungguiku dari awal aku masuk kelas, sampai aku keluar Darinya. Membelikanku setangkai permen gulali masnis semanis kasih sayangmu,, Belaianmu saat kau merawatku setelah aku terjatuh dari lantai dua rumah lama kita di Palmerah,.. begitu lembut ku rasa ayah... Masa kecilku yang terasa sangan indah
Minggu, 09 November 2014 0 komentar

Kebakaran : Bagian 1


Malam… Hening, gelap, dingin , hitam, dan pekat. Rembulan Separuh terbias dari kehampaannya sesekali ia terbalut awan mendung hingga hilang sebagian dari keindahannya, menggoda. Ribuan bingtang yang biasanya bertaburan membentuk rasi, menghilang ditelan awan. Langit kelabu serta desiran angin malam itu sangat ku rasakan ketika tengah berada dalam pelukan kakakku. Beningnya airmata yang tertusuk udara beku malam itu, terasa begitu dingin dipipiku,. Aku menangis ketakutan, dari kejauhan sana kulihat cahaya jingga kemerahan membumbung tinggi, memenuhi hampir separuh langit kelabu. Beberapa kali terdengar suara Sirine nyaring dari kejauhan yang entah datang darimana, kadang membesar, kadang mengecil, kadang timbul, kadang tenggelam, entah ini sudah yang keberapa kalinya kudengar. Orang-orang dewasa berbondong-bondong menyelamatkan diri dan barang berharga milik mereka, berbuntal-buntal pakaian, televise, tape radio, sampai anak-anak mereka
 
;